Saturday 10 March 2012

Kata Pengantar 


Alhamdulillah syukur pada Allah SWT kerana telah memberikan nikmat yang paling besar pada kita sebagai umat manusia yang sangat bertuah diatas muka bumi ini ialah nikmat IMAN & ISLAM. Saya ini bukan lah seorng ustaz,alim ulamak, ataupun guru2 agama, saya adalah manusia yang biasa2 je yang ingin sentiasa mencari redha Allah SWT dan mencari saham akhirat. Terbinanya blog ini kerana saya telah tergerak hati tiatas kesedaran sebagai hamba Allah yang hina ini untuk berkongsi sedikit ilmu yang terdapat dalam buku LA TAHZAN karangan Dr Aidh Bin Abdullah Al Qarni dengan anda semua yang saya sendiri pun dalam proses pembacaan baru setengah buku.






Diharapkan blog ini dapat memberi ilmu yang berguna dan bermanfaat pada anda semua untuk dijadikan amalan dalam kehidupan seharian dan dapat meningkatkan lagi rasa cinta serta kebertanggungan kita kepada Allah SWT dalam keadaan apa sekali pun. Semoga setiap perkongsian yang akan ditulis dalam blog ini dapat mendekatkan kita pada sang pencipta alam Allah SWT dan meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT.


"Allah melapangkan bagimu supaya engkau tidak selalu dalam kesempitan, dan Allah menyempitkan bagimu supaya engkau tidak hanyut dalam kelapangan, dan Allah melepaskan engkau dari keduanya supaya engkau tidak bergantung kepada sesuatu selain Allah."


......milik siapakah kekuasaan pada hari ini? Kekuasaan hanyalah milik Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa. (Ghafir:16)


Segala puji bagi Allah, Penguasa sekalian Pengatur bumi dan segala isinya dan salam semoga tercatur kepada Nabi Muhammad SAW penyandang gelaran Al-Amin dan teladan yang mulia. Kita berharap semoga kita termasuk orang yang mendapat syafaat baginda ketika tidak ada seorang pun yang mampu menolong, bahkn menolong dirinya sendiri.


Berangkat dari realiti kehidupan zahir dan batin, di mana kebahagiaan dan kesedihan, kelapangan dan kesempitan, selalu mewarnai setiap jiwa manusia, penulisan buku ini, iaitu Aidh bin Abdullah Al-Qarni merasa terpanggil untuk mengetangahkn bahwa kesedihan adalah sesuatu yang tidak sepatutnya melanda kaum muslimin dan kehidupan dunia ini.


Dengan sangat cerdas, beliau mengungkapkan berbagai hujah berdasarkan tuntutan cahaya wahyu, petunjuk ajaran Nabi, panggilan fitrah kemanusiaan, melalui berbagai contoh yang kreatif, tokoh teladan yang nyata, kisah2 yang mempersona, dan etika yang mengkagumkan. Semua ini dapat menjadi yang dalil mengapa kesedihan tidak sepatutnya dialami oleh seorang mu'min sejati.




No comments:

Post a Comment